Tuesday, March 10, 2020

Menyakiti Perasaan Sendiri



Aku tidak mengerti
Mana yang lebih tepat
Berterus terang atau tetap
mengagumimu dalam diam

Ada waktu dimana aku tidak menyukai
semua tentang dirimu

Bukan..
bukan berarti aku tidak mengagumimu
Tetapi aku merasa menyerah
Menghadapi semua sikap-sikapku

Kemauanku masih sering berubah-ubah
Aku masih sering memberi ruang
Pada amarahku

Fikiranku sesak oleh sesuatu yang mendesakku
Aku lebih memilih ruang untuk egoku sendiri
Dan menghilangkan keberadaanku
Aku sering bertanya pada diriku sendiri

Bagaimana bila pada akhirnya kau tahu
Tentang caraku mengagumimu
Dan menjaga hati agar aku tetap mengagumimu
Apakah kamu akan selalu sedingin ini?
Menatapku yang mengagumimu

Mungkin kamu tidak akan tahu
Ada aku di suatu tempat yang jauh dari pandanganmu
Aku seseorang yang mengagumimu dengan perasaan penuh

Malam ini..
Aku terluka oleh perasaan yang ku buat sendiri

Thursday, February 27, 2020

Belajar dari Kisah The Beatles Way


Hay pejuang pena,

          Kali ini aku akan menceritakan prinsip-prinsip menakjubkan untuk meraih sukses, melaui buku ‘The Beatles Way’. selamat menyaksikan...

          Mungkin sebagian dari kalian sebagai pembaca berpikir aku akan membicarakan soal musik, tentu saja tidak!. Ya, walaupun the beatles adalah sekelompok pemusik inggris beraliran rock, dibentuk di Liverpool pada tahun 1960. Kelompok pemusik yang terdiri dari 4 orang yaitu Jhon Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr.


      The Beatles Way menunjukkan bagaimana menjalani hidup yang di idam-idamkan. Atau, jika kalian sekedar ingin menambahkan kesukacitaan, kedamaian, bahkan kesenangan dalam rutinitas harian. Buku ini memberikan jawabannya.

         Buku ini dikemas dengan anekdot-anekdot dan kutipan-kutipan yang jarang diketahui orang dari the beatles. Dan dalam buku ini, anda akan melihat bagaimana bijaksana mereka bisa disuling menjadi tujuh perinsip yang jelas, tepat, dan bisa dipahami. Anda akan belajar bagaimana memasukkan prinsip-prinsip ini secara sadar dalam hidup anda, sehingga anda bisa sebagaimana the beatles. Mewujudkan impian-impian anda ke dalam realitas yang menyenangkan.

          Bukan hanya itu saja, di dalam masing-masing bab dalam buku the beatles kita bisa memperoleh mengenai bagaimana kita bisa menggunakan tujuh ajaran kebijaksanaan yang menakjubkan dalam hidup kita. Ketujuh itu antaranya mimpi, tujuan, sikap, tim, kontrol, berkembang, dan spirit.

          Awalnya, aku kira buku ini sangat tidak menarik dari buku yang lainnya. Yang ditawarkan oleh salah satu guruku. Namun, lama kelamaan aku sedikit tertarik pada buku the beatles. Dan ternyata terbukti, buku ini bukan hanya menceritakan 4 orang pemusik dari Inggris. Buku ini banyak memberikan semangat!

          Ada sebuah kalimat yang berbunyi.”Wow! satu daftar prestasi tingkat tinggi! Sementara anda mungkin tidak bermimpi bahwa anda mampu mempengaruhi dunia, warisan the beatles menunjukkan bahwa sesungguhnya segala sesuatu itu mungkin. Apapun.” Aku tertarik pada kalimat ini.

          Dan ada satu kalimat yang sangat aku suka. Yaitu, “Ambillah alat tulis dan beberapa lembar kertas tak bergaris, mulailah menulis dan melukiskan mimpi anda. Jangan menanggapi pikiran-pikiran negatif, pada saat anda sedang bermimpi. Jangan hiraukan pikiran-pikiran yang mengkritik, bebaslah menggunakan alat tulis anda. Berilah diri anda waktu lima menit penuh untuk menggerakkan alat tulis anda di atas kertas tanpa berhenti, lebih baik lagi bila anda membeli sekotak krayon. Penuhi kertas anda dengan imajinasi anda yang penuh warna-warni. Jadilah seperti anak kecil, penuh dengan harapan bahwa impian anda akan terwujud di masa yang akan datang.”

        Satu hal lagi yang aku ingat, ini adalah pesan dari salah satu guru bimbingan konseling (BK) yaitu pak Aziz. Bahwasanya beliau sempat berpesan, saat aku sedang hobi berimajinasi.”Jangan sampai terlena dengan imajinasi, karena dapat menimbulkan titik nyaman. Yang akhirnya lupa bahwa ia harus beranjak untuk mewujudkan imajinasinya.” Dari situ, aku berpikir. Ternyata selama ini aku selalu berimajinasi, hehehe...

        Setelah mengenal buku ini, aku tahu bagaimana berfokus pada kekuatan mimpi. Akhir-akhir ini, semua imajinasiku sedikit berkurang dan berganti dengan menuliskan banyak target untuk masa yang akan datang. Terfokus kuat pada hobiku yang satu ini yaitu ‘menulis’.

          Tujuh prinsip dalam menghayati hidup menurut jalan buku the beatles, dengan jelas menunjukkan bagaimana empat orang remaja dari liverpool itu mampu menaklukan dunia. Tidak dengan kekerasan dan perang, melainkan atas nama cinta, prestasi yang paling langka.

          Pesan akhir kata dari buku the beatles.’Belajarlah berenang, titik! Dan begitu anda belajar berenang, berenanglah.’

          Nah, mungkin itu sedikit kalimat yang aku ceritakan dari hasil aku membaca buku the beatles. Semoga kalian yang membaca, merasa puas dengan apa yang sudah aku tuliskan.

          Pesanku,”Teruslah bermimpi hingga mimpi itu terwujud oleh apa yang sudah kita perjuangkan, bukan malah berdiam diri berimajinasi tanpa bertindak.’

Sekian dari cerita kali ini, terima kasih sudah meluangkan waktu kalian untuk membaca tulisanku. kritik dan saran sangat aku harapkan dari kalian, thanks..

          Salam pejuang pena...

Wednesday, January 15, 2020

Referensi Buku Bulan Lalu


Hay Pejuang Pena, kali ini aku akan menampilkan hasil dari kegiatanku bulan lalu. Yaitu, membaca buku yang berjudul” The Magic Of Thinking Big”. Karena membaca tanpa diselingi menulis hasil bacaan kita, ternyata masih kurang afdol loh.
Sedikit cerita nih, aku pernah membaca sebuah kutipan dari seorang pria yang akrab disapa Bung Hatta. Sejak usia 17 tahun, Bung Hatta gemar terhadap membaca dan menulis, yang telah membawanya ke dunia pergerakan dan intelektual indonesia. Bung Hatta telah mengoleksi dan membaca buku dari berbagai Negara seperti Inggris, Belanda, Prancis, dan Jerman. Bung hatta menggunakan buku sebagai referensi pemikiran-pemikirannya.
Nah, kalau begitu langsung saja simak di bawah ini ya...


Judul Asli               : The Magic Of Thinking Big
Judul Terjemahan    : Berpikir dan Berjiwa Besar
Penulis                   : David J. Schwartz Ph.D.
Penerjemah            : Drs. F.X. Budiyanto
Penerbit                 : Binarupa Aksara
Tahun Terbit           : 1996
Tebal                     : 420+xx

·        Sinopsis

Langkah-langkah sederhana yang disusun di dalam buku ini merupakan pendekatan yang sudah terbukti terhadap situasi kehidupan yang secara universal dapat diterapkan san berhasil seperti mukjizat!

Inilah alat-alat yang akan membantu anda tiba di tempat yang anda tuju di dalam hidup ini. Berpikir besar dan anda akan hidup besar, anda akan hidup besar dalam kebahagiaan. Anda akan hidup besar dalam pencapaian, besar dalam pendapatan, besar diantara teman-teman, besar dalam respek.

Mulailah sekarang juga untuk mengetahui bagaimana membuat cara berpikir anda menghasilkan mukjizat bagi diri anda.

Bagaimana menetapkan tujuan anda setinggi mungkin, dan kemudian melebihinya. Menemukan rahasia tindakan pikiran, meluncurkan diri menuju keberhasilan dengan kekuatan keyakinan, berdiri tegak menonjol di antara orang lain.

Nah, itu tadi hasil resensi yang aku buat dari buku yang aku baca bulan lalu. Sebenarnya aku ingin membuat resensi dari buku tersebut seminggu setelah aku selesai membacanya, namun karena kesibukanku di luar jam sekolahku, membuatku lalai pada tulisan yang aku buat ini.

Untuk kalian jangan sampai seperti aku ya. Terkadang sifat malasku dalam menulis itu selalu hadir dan pada akhirnya mengabaikanya.

Oya, aku ingin sedikit bercerita tentang pengalamanku membaca buku The Magic Of Thinking Big. Di dalam buku yang aku baca, aku menemukan banyak sekali kata yang dapat menjadi pendorong/motivasi bagi kita yang membacanya. Ada bebrapa yang aku suka saat membaca buku tersebut, yaitu bagaimana cara mendapatkan keberhasilan dengan percaya bahwa anda dapat berhasil, menemuksn mengapa kekuatan berpikir anda lebih penting daripada sekedar inteligensi, menggunakan pikiran anda untuk berpikir bukan hanya sebagai gudang fakta, dan menggunakan tiga kunci untuk menguatkan kreativitas dengan membuka telinga dan pikiran anda.

Buku ini juga menjelaskan, ‘Apa yang akan dilakukan buku ini untuk anda’. di dalam tiap bab buku ini anda akan mendapatkan lusinana gagasan yang realistis dan praktis, teknik, dan prinsip yang akan memungkinkan anda mengendalikan kekuatan hebat dari berpikir besar, yang akan mendatangkan bagi anda keberhasilan, kebahagiaan, dan kepuasan yang begitu anda inginkan.


Dari kata-kata diawal buku tersebut, sudah membuatku semakin penasaran di bab selanjutnya. So, Untuk kalian yang merasa ingin bangkit dalam hidup, wajib nih baca buku ini.

Mungkin cukup sekian dariku, maaf jika belum sepenuhnya tertulis di blogku kali ini. Sebab, jika aku menjelaskan dengan terperinci mungkin kalian yang membaca blog ini tidak akan merasa penasaran dengan isinya, hehe...

Oiya, ada sedikit kutipan nih dari seorang motivator dan sekaligus idolaku. Yang akrab disapa dengan Mbk Nana, yang memiliki nama asli Najwa Shihab. Dalam kutipan beliau berkata.’Cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca. Cari buku itu, marilah jatuh cinta’.

Bila kau tak mau merasakan lelahnya belajar, maka kau akan menanggung pahitnya kebodohan. (Imam Syafi’i)

Jadi masih maukah kalian malas untuk membaca ataupun menulis nih?

Sekian dan terimakasih..

Salam pejuang pena..


Friday, December 6, 2019

The Magic Of Thinking Big


Waktu itu. Saat ekskul jurnalis sedang Ada pertemuan rutin setiap Hari senin, entah kenapa Hari itu adalah Hari sedihku. Kalian tahu mengapa? Bukan, bukannya aku sok cengeng, tapi entah kenapa Saat itu aku benar-benar menangis di karenakan dua hal. Pertama, aku tidak suka saat aku sedang sibuk mengerjakan sesuatu, kemudian di panggil dengan nada yang lumayan tinggi itu suatu Hal yang sangat tidak aku sukai. Kedua, tangisku pecah saat Aku memberikan sambutan yang menurutku di luar agenda yang sedang kami bahas. Menangis, itulah yang ku lakukan Hari itu. Karena aku berpikir, selama Aku menjabat sebagai pemimpin umum, aku belum baik dalam melakukan segala sesuatunya.

Setelah itu, coach taupik  yang melanjutkan agenda kami seterusnya. Dan pada akhirnya, agenda kami Hari senin hanya sekedar evaluasi. Setiap kru di berikan waktu untuk mengeluarkan uneg-unegnya selama menjadi kru eksis. Awalnya, aku sempat patah semangat, dan tidak Ada ide untuk pengangkatan kru baru eksis. Tetapi, coach Taupik memberikan sebuah dorongan untuk terus bersemangat dalam menjalani setiap tugas.

Dari awal inilah aku ditawarkan sebuah buku yang dapat menjadi motivasi untuk diriku. Setelah selesai pertemuan, akupun berkata pada coach untuk meminjam buku yang tadi beliau tawarkan padaku.
Untuk mendapatkan buku itu, aku harus ditanya benar-benar oleh coach. Saat aku meminjamnya coach berkata,"Tapi harus dibaca loh."

Setelah itu, coach pun memberikan buku itu. Buku yang berukuran A6 dengan ketebalan yang lumayan tebal. Coach Taupik sepertinya sempat ragu memberikannya padaku, itu yang aku lihat dari wajahnya. Tetapi bukan Mei Linda namanya jika tidak punya segala Cara untuk mendapatkan sebuah buku yang membuatku penasaran. Akupun langsung bertanya pada coach,"oh iya coach, aku pinjem berapa hari?"

"1 Minggu ya." Sempat kaget. Sebab akupun sering meminjam novel-novel selama seminggu bahkan lebih di perpustakaan sekolah, hingga pada akhirnya aku mendapatkan denda Karena meminjam lebih dari waktu yang telah di tetapkan.

Sepertinya coach Taupik memiliki harapan besar dari buku itu untuk aku. Coach berharap aku harus bisa memetik sebuah hikmah dari buku ini. Dan coach memberiku sebuah tantangan, setelah 1 Minggu membacanya, aku harus membuat resensi dari buku tersebut. Buku yang berjudul 'Berpikir Dan Berjiwa Besar' (The Magic Of Thinking Big).
Terima kasih coach telah mempertemukan aku dengan buku ini, semoga dapat bermanfaat disetiap katanya. Coach yang selalu sabar di saat kru-krunya susah untuk mengumpulkan tugas-tugas Dan selalu memaklumi kesibukan kru eksis.

Untuk kru eksis, semangat. Jangan patahkan semangat kalian untuk terus berkarya di dunia literasi, di jaman teknologi yang canggih ini.
Oya, tunggu resensi buku yang aku baca ini ya Insan Pelajar Bermutu.

Friday, October 4, 2019

'Ayah Aku Hanya Rindu'



Oleh : Mei Linda


Malam itu, aku sempat terisak  dari sebuah tidurku yang tak begitu nyenyak. Sebab, aku bermimpi ada seseorang yang menggenggam tanganku. Kemudian orang yang ada dalam mimpiku melepaskan genggaman itu dan seraya berkata,"Jaga baik-baik dirimu di sini ya, jangan lupa selalu berjuang dalam hidupmu. Buat orang yang kamu sayang bangga padamu." Begitu ucapan terakhir yang aku dengar.
Justru saat aku terbangun dari mimpi buruk itu, aku melihat banyak sekali para tetangga yang datang ke rumah. Aku sempat bingung, tidak biasanya rumahku dikunjungi banyak orang? Tiba-tiba bibiku bertanya padaku,"Arini kamu sudah bangun dek, oh iya sekarang kamu mandi dan setelah itu sarapan ya, Bibi sudah masakan nasi goreng untukmu."
Akupun bertanya balik pada bibi sambil melihat sekelilingku,"Bi, ada apa ini? Kenapa rumah ku ramai orang? Ada apa Bi?"
"Kamu mandi dan sarapan dulu ya, nanti setelah itu Bibi beritahu kamu."
Akhirnya akupun menuruti perkataan bibiku tersebut. Setelah aku mandi, akupun sarapan dengan ditemani bibi di sampingku. Tidak lama kemudian terdengar suara mobil ambulan tepat di halaman rumahku, dengan wajah yang begitu penasaran dan terheran-heran. Aku bertanya pada Bibi,"Bibi, kenapa ada ambulan datang?"
"Mungkin Ayahmu sudah datang."
"Ayah? Apakah Ayahku sudah sembuh dari sakitnya Bi?"
"Sini dek, ayo kita keluar." Bibi tiba-tiba memegang pundakku sambil mengelus perlahan.
Entah kenapa tiba-tiba jantungku berdetak begitu kencang seakan takut sesuatu, tubuhku mulai merasa dingin dengan tenaga yang mulai kendor. Dan benar, aku melihat seorang lelaki keluar dari mobil ambulan dalam keadaan sudah tak bernyawa. Perlahan demi perlahan ku dekati sesosok lelaki tersebut, dan apa yang aku dapati? Saat itu pula tubuhku mulai tak kuat memopong raga ini. Aku terjatuh dan terlepas dari pegangan erat bibiku, aku menunduk menangis sejadi-jadinya saat itu.
"Ayah...." Rintihku pelan saat itu.
"Arini, tenanglah dek. Ikhlaskan Ayahmu."
Akupun langsung menatap mata bibi,"Bi, kenapa Bibi tidak ngomong jika Ayahku telah..." Hentiku bicara seketika.
"Bibi tak sanggup untuk mengatakannya padamu dek."
Saat aku pejamkan mata, aku berharap ini hanyalah mimpi burukku di pagi hari. Tanpa ku sadari jenazah ayahku sudah ada di dalam rumah. Bibi pun menyuruhku untuk masuk,"Dek, ayo masuk Ayahmu pasti ingin melihatmu."
"Ayah...Ayahh..!" Jeritku sambil memegang dada ini yang terus berdetak kencang.
Ucapku seketika,"Ya Allah.. kenapa engkau mengambil separuh ragaku? Mengapa engkau tega memisahkan aku padanya? Apa salahku pada-Mu Ya Allah? Tolong kembalikanlah dia di pelukanku."
"Arini, Arini.. istighfar dek, jangan kamu berkata seperti itu. Ikhlaskan Ayahmu untuk tinggal bersama Allah di syurga-Nya sana."
"Lalu siapa yang akan menjadi pelindung hidupku dari laki-laki nakal kelak Bi?"
"Masih ada Bunda, Bibi, dan Pamanmu dek. Kamu tak usah khawatirkan itu."
"Tidak!! Hanya Ayah yang bisa menjadi pelindungku Bi. Bunda? Kini bunda tak mempedulikan aku, Arini cuma butuh Ayah." Tangisku bersimpuh di samping jenazah ayah.
"Arini, apa yang kamu katakan? Jangan kamu egois seperti ini Dek."
"Bukan Arini yang egois Bi, tapi Bunda."
"Sttttt... Arini tenanglah." Peluk bibi begitu erat.
Begitu pahit hariku saat ini. Mengikhlaskan yang begitu sulit, namun harus aku lakukan. Aku sempat menagih janji di hadapan jenazah ayah,"Ayah dimana janji-janji Ayah yang akan selalu melindungi Arini hingga menjadi milik orang lain. Dimana janji ayah yang saat aku menangis Ayah akan selalu menjadi penopang air mataku, dan dimana janji Ayah yang lainnya akan aku?" Aku benar-benar terpukul atas meninggalnya ayahku.
40 hari sudah ayah meninggalkanku. Saat aku pulang ke rumah, dimana banyak menyimpan kenangan akan aku dan ayah, di situ aku mulai meneteskan air mata kembali dan teringat akan ayah yang dulu menolong aku saat terjatuh dari sepeda. Saat itu ayah tak biarkan aku menangis. Ayah selalu punya banyak cara untuk membuatku tertawa.
Kini aku sadar. Mengikhlaskan memanglah berat, tapi akan lebih berat lagi jika kita tak menerima semua kenyataan yang telah terjadi saat ini. Selama satu bulan lebih ini aku tinggal bersama bibi di kota, sebab aku tidak ingin tinggal bersama bundaku yang telah menelantarkan aku dan ayah sejak aku masih balita. Aku sudah terlalu nyaman kini tinggal bersama bibi yang selalu merawatku dengan penuh kasih sayang, walaupun terkadang ia selalu cerewet padaku.
Hari ini aku pulang ke rumah lamaku. Rumah dimana banyak menyimpan kenyamanan dan kehangatan, dimana yang dahulu ayah pernah membawakanku sekotak martabak telor. Dalam keadaan basah akibat terkena hujan deras, ayah rela kedinginan hanya untuk sebuah keinginanku.
Kini ayah, aku tak menuntut lebih padamu. Yang aku inginkan saat ini adalah dirimu bahagia di sana, di pangkuan-Nya. Ayah aku hanya ingin dirimu tahu, saat ini aku menangis bukan karena aku masih tak ikhlas merelakanmu. Namun saat ini aku hanya rindu padamu ayah, laki-laki yang tak akan pernah menyakiti hati anak perempuannya.
Ayah tolong jaga aku dari laki-laki nakal, laki-laki yang tak bisa menghargai kehormatan wanita. Dan tolong doakan aku agar bisa mendapatkan laki-laki yang sama seperti ayah. Yang dapat memberikan cinta dan kasih sayangnya dengan tulus, yang mau merelakan lelahnya, bahagianya dan hidupnya, sama seperti ayah yang selalu siap kapanpun untuk kebahagiaan dalam hidupku.
Kini biarkan aku berbakti pada bunda. Karena Allah telah membukakan mata hatiku saat ini tentang bunda, seharusnya aku tak bersikap egois seperti itu. Bagaimanapun bunda adalah malaikat duniaku yang harus aku jaga saat ini. Ya, andaikan aku tak malu untuk berkata pada bunda. Mungkin saat ini aku akan mengatakan,"Bunda, Arini sayang pada Bunda. Izinkan Arini untuk mencuci kaki bunda dan meminum airnya. Karena bagaimanapun Arini sempat berdosa pada Bunda, semoga Bunda bisa memaafkan Arini dan semoga Allah me-ridhoi-nya. Aamiin...."
-Tamat-


Hikmah di balik cerita :
1. Kita akan dapat merasakan bagaimana itu keikhlasan
2. Agar kita tahu bahwa hidup tak selamanya kekal
3. Supaya kita selalu ingat bahwa kita akan pulang ke pangkuan sang illahi
4. Bahwa hidup itu tak selamanya di atas

Pertanyaan untuk pembaca :
1. Ada yang bisa menyimpulkan dari cerita di atas?
2. Apa menurut kalian hikmah yang bisa kalian ambil dari cerita tersebut?
3. Jika kalian di posisi Arini, apa yang akan kalian lakukan! Dan jelaskan?
4. Menurut kalian, Pesan apa yang cocok untuk cerita tersebut?

Terima kasih untuk kalian pemuda yang gemar membaca. Semoga dengan meluangkan sedikit waktu kalian untuk ini bisa menjadi sebuah amal jariyah ya...

Semoga kalian suka dengan ceritaku ini, dan semoga aku masih bisa mempertemukan/memperlihatkan tulisan-tulisan karyaku selanjutnya kepada kalian para insan yang haus akan segala pengetahuan. Sekian dari aku semoga dapat bermanfaat, kritikan dan saran sangatlah perlu bagiku untuk pendorong agar lebih baik lagi kedepannya.

Monday, September 16, 2019

My Story


Namaku adalah Mei Linda, Lahir di Pekalongan, 17 tahun yang lalu. Aku  adalah anak kedua dari dua bersaudara, buah dari pasangan Bapak Darono dan Ibu Riana. Meimei adalah panggilan akrabku, aku terlahir di keluarga yang sangat sederhana. yang hobinya memasak, menulis, dan treveling. motto hidupku 'Untuk mendapatkan kesuksesan, keberanianmu harus lebih besar dari pada ketakutanmu.'
            Ketika berumur 6 tahun, aku memulai pendidikan di SDN 1 Gantiwarno, Pekalongan, kemudian setelah lulus aku melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Pekalongan. Selepas lulus dari SMP di tahun 2018, aku melanjutkan di SMK Muhammadiyah 1 Metro dengan mengambil jurusan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP), dan kini aku sudah beranjak di kelas XI.


            Awalnya aku belum memiliki impian yang tetap. Tetapi setelah aku bersekolah di SMK ini, semua tumbuh secara perlahan baik itu impian dan harapanku di masa yang akan datang. Kini aku telah menghasilkan sebuah karya buku yang berjudul,”Menemukan Arti Hidup”. Yang dimana banyak pengalaman yang dapat di petik dari cerita tersebut. Berkat biaya dari Ibu Kepala SMK Muhammadiyah-lah aku bisa menerbitkan buku, jadi tak ada alasan untuk malu bersekolah di swasta, karena bukan berarti sekolah swasta itu tidak memfasilitasi semuanya. Banggalah menjadi siswa/i SMK Muhammadiyah 1 Metro. SMK Muhammadiya 1 Metro itu terkenal dengan sebutan SMK MUTU yang artinya Maju Unggul Taqwa Utama.

Selain itu aku juga aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah, aku bergabung dengan organisasi IPM, ekskul PIK-R Sejati, dan juga sekarang menjabat sebagai pemimpin umum di ekskul jurnalistik yang beberapa bulan lagi akan kembali mengadakan reorganisasi untuk pemilihan pemimpin umum yang baru.
Setelah lulus nanti gadis berkulit hitam manis ini berencana untuk melanjutkan kuliah, dan saat ini aku memiliki 2 pertimbangan dalam memilih Universitas. Yang pertama, di jurusan sosiologi Universitas Lampung (UNILA), dan yang kedua di IAIN Metro dengan mengambil jurusan Bahasa. Inggris.
Semoga kelak apa yang aku harapan dapat terwujud, dan bisa menentukan perguruan tinggi yang aku harapkan.
Terimakasih telah membagi waktunya untuk membaca story, semoga kalian tetap setia menjadi pembaca setiaku yaaa…


Tuesday, May 28, 2019

Kenangan Bersamamu






Kebersamaan saat itu memberiku banyak kenangan
Kenangan akan dirimu
Di mana yang selalu ada untukku
Kini dirimu akan pergi..

Pergi meninggalkanku dan kenangan ini
Senyummu yang begitu indah
Sapamu yang selalu aku nantikan
Tawamu yang aku harapkan setiap waktuku

Aku nampak lemah melepaskanmu pergi
Aku tak tahu akan berbuat apa
Akankah kuhalangi dirimu pergi?
Atau aku harus merelakannya begitu saja

Aku tak yakin akan mampu tanpamu
Andai dirimu tahu! Kau sangatlah berarti bagiku
Namun jika ini memanglah takdir Tuhan
Aku ikhlaskan dirimu pergi..

Jika Tuhan telah menginginkan
Aku dan dirimu bertemu
Maka kita akan dipertemukan
Atas kehendak-Nya