Friday, December 6, 2019

The Magic Of Thinking Big


Waktu itu. Saat ekskul jurnalis sedang Ada pertemuan rutin setiap Hari senin, entah kenapa Hari itu adalah Hari sedihku. Kalian tahu mengapa? Bukan, bukannya aku sok cengeng, tapi entah kenapa Saat itu aku benar-benar menangis di karenakan dua hal. Pertama, aku tidak suka saat aku sedang sibuk mengerjakan sesuatu, kemudian di panggil dengan nada yang lumayan tinggi itu suatu Hal yang sangat tidak aku sukai. Kedua, tangisku pecah saat Aku memberikan sambutan yang menurutku di luar agenda yang sedang kami bahas. Menangis, itulah yang ku lakukan Hari itu. Karena aku berpikir, selama Aku menjabat sebagai pemimpin umum, aku belum baik dalam melakukan segala sesuatunya.

Setelah itu, coach taupik  yang melanjutkan agenda kami seterusnya. Dan pada akhirnya, agenda kami Hari senin hanya sekedar evaluasi. Setiap kru di berikan waktu untuk mengeluarkan uneg-unegnya selama menjadi kru eksis. Awalnya, aku sempat patah semangat, dan tidak Ada ide untuk pengangkatan kru baru eksis. Tetapi, coach Taupik memberikan sebuah dorongan untuk terus bersemangat dalam menjalani setiap tugas.

Dari awal inilah aku ditawarkan sebuah buku yang dapat menjadi motivasi untuk diriku. Setelah selesai pertemuan, akupun berkata pada coach untuk meminjam buku yang tadi beliau tawarkan padaku.
Untuk mendapatkan buku itu, aku harus ditanya benar-benar oleh coach. Saat aku meminjamnya coach berkata,"Tapi harus dibaca loh."

Setelah itu, coach pun memberikan buku itu. Buku yang berukuran A6 dengan ketebalan yang lumayan tebal. Coach Taupik sepertinya sempat ragu memberikannya padaku, itu yang aku lihat dari wajahnya. Tetapi bukan Mei Linda namanya jika tidak punya segala Cara untuk mendapatkan sebuah buku yang membuatku penasaran. Akupun langsung bertanya pada coach,"oh iya coach, aku pinjem berapa hari?"

"1 Minggu ya." Sempat kaget. Sebab akupun sering meminjam novel-novel selama seminggu bahkan lebih di perpustakaan sekolah, hingga pada akhirnya aku mendapatkan denda Karena meminjam lebih dari waktu yang telah di tetapkan.

Sepertinya coach Taupik memiliki harapan besar dari buku itu untuk aku. Coach berharap aku harus bisa memetik sebuah hikmah dari buku ini. Dan coach memberiku sebuah tantangan, setelah 1 Minggu membacanya, aku harus membuat resensi dari buku tersebut. Buku yang berjudul 'Berpikir Dan Berjiwa Besar' (The Magic Of Thinking Big).
Terima kasih coach telah mempertemukan aku dengan buku ini, semoga dapat bermanfaat disetiap katanya. Coach yang selalu sabar di saat kru-krunya susah untuk mengumpulkan tugas-tugas Dan selalu memaklumi kesibukan kru eksis.

Untuk kru eksis, semangat. Jangan patahkan semangat kalian untuk terus berkarya di dunia literasi, di jaman teknologi yang canggih ini.
Oya, tunggu resensi buku yang aku baca ini ya Insan Pelajar Bermutu.

2 comments: